Loading

"Ulahku, mengamati Lalilatul Qadr, duluuu..."

Mauizatul Hasanah | Jumat, 19 Juli 2013 |

Bertahun lalu, di malam Ramadhan, kalo gak salah itu ketika saya berusia sekolahan SMA, di saat masih "unyu" ngamatin tanda - tanda Lailatul Qadr di sepuluh hari terakhir.
Di penghujung ujung malam Ramadhan, aku akan keluar rumah. untukk.... mengamati langit , malam pertama, kedua, dst...
Di salah satu malam, ketika kuamati langit, tersentak aku dengan sentuhan tangan seseorang dibahu,
"Ngapoin, dud?" tegur kakakku dg "panggilan sayang, dud, utk doa biar aku gak melulu kurus kali ", berbahasa plembang ,..
"idak...!" jawabku menyembunyikan. kakakku, ikutan mengamati langit, lalu aku berkata padanya,
Kak,... kito kiro2 biso dapet dak ye malam Lailatur Qadr, itu?",.. kakakku tersenyum seolah mengerti, kenapa barusan aku mengamati langit. Kakakku, menepuk bahuku lagi,...
"Kalo kau beribadah setiap malam Ramadhan, tentu kau akan dapet malam Laliatur Qadr." jawabnya sembari berlalu.
Aku tertegun, dan tersenyum,. iya ya.... , sejak saat itu, aku mulai mengurangi mengamati malam di penghujung ramadhan hehehe... mengurangi, tapi teteppp

sumber gambar : maramissetiawan.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share