Loading

Duo "A" Akhyar & Alis

Mauizatul Hasanah | Senin, 22 April 2013 | Be the first to comment!

Read More

Keindahan Itu Bernama, Anak

Mauizatul Hasanah | Sabtu, 20 April 2013 | 1 Comment so far

Anak - anak itu adalah keindahan dan kebahagiaan. Melihat wajah mereka yang memancarkan beningnya hati, meluluhkan semua lelah keseharian.

lalu, mengapa kadang banyak orang dewasa yang merasa terusik dengan "kehadiran" anak-anak di sekitar mereka?

semua, karena mereka tak "dalam" menatap wajah anak-anak tersebut, kita merasa "cukup" dengan melihat tingkah mereka yang seolah melelahkan.

duhai, orang dewasa, duduklah tenang, didekat anak-anak, tataplah dalam mata mereka nan ceria, maka kalian akan merasakan kenyamanan terindah bersama anak-anak.

Love U all, kids!
Read More

Nyanyian Katak

Mauizatul Hasanah | Jumat, 05 April 2013 | Be the first to comment!

Sore tadi, abi mengajak akhyar, bersama ummi dan d'Alis ke suatu tempat yang telah dijanjikan sedari minggu lalu.
Gambaran dari abi, "Di tempat itu, kita bisa ngeliat pesawat begitu dekat ketika akan mendarat, bahkan kemungkinan pesawat akan lewat tepat di atas kepala kita." Yah, abi mengajak kami melewati sebuah jalan tanah belum beraspal, yang akan menjadi akses baru menuju bandara internasional Palembang, dari daerah rumah kami.

Senang sekali akhyar, ketika motor diparkirkan abi di tepi rawa yang luas, dengan tanaman keladi dan tanaman rawa lainnya tumbuh menutupi sebagian permukaannya. Di tanah, berserakan kulit - kulit kayu gelam yang menarik untuk dijadikan mainan. Agenda utama, adalah menanti lewatnya pesawat, namun sembari menunggu, akhyar sudah asyik dg kulit - kulit gelam yg telah mengering, sesekali akhyar melemparkan batu atau tanah - tanah keras ke rawa, serta mendekati orang yang sedang memancing ikan di pinggir rawa. Ikan-ikan yang kebanyakan hidup adalah ikan air tawar yang dah kesohor dari Sumsel, seperti ikan gabus, ikan sepat bahkan seluang yang gurih dan manis jika segera digoreng sepulang memancing, nyammi dan kress dimulut.

Tak lama setelah menunggu, tak terasa matahari mulai terbenam, magrib semakin dekat, tapi belum ada pesawat yang lewat tepat di atas kami seperti kata abi. Ketika akhirnya kami memutuskan untuk pulang, dari kejauhan tampak lampu pesawat mendekat. Akhyar antusias, melompat dan menunjuk-nunjuk ke cahaya lampu pesawat, padahal suara mesin pesawat nya bahkan belum terdengar oleh kami.
Tapi... tiba - tiba akhyar menari - nari.

Loh kok?... Akhyar tetap menari, dan saya tertawa lepas melihat akhyar yang gembira menari... tari apa ya? emank ada musiknya?... Ooo...baru lah kusadari, ada orkestra para katak yang nyaring terdengar dari rawa.... ramai sekali, seolah para katak berbagi bahagia menikmati indahnya rawa, dan itu spt nyanyian merdu buat akhyar, sepertinya... go .. go.. akhyar, jangan lupa, pesawat akan segera melewati kita.Sore yang indah,... melihat pesawat mendarat diiringi nyanyian katak :-)
Read More
Share